World
Health Organization (WHO) dalam Syarief, Sugiri (2007) mendefinisikan remaja
sebagai individu yang sedang mengalami masa peralihan (transisi); dari segi
kematangan biologis seksual sedang berangsur-angsur mempertunjukkan karakteristik
seks yang sekunder sampai mencapai kematangan seks; dari segi perkembangan
kejiwaan, jiwanya sedang berkembang dari sifat kekanak-kanakan menjadi dewasa;
dari segi sosial ekonomi ia adalah individu yang beralih dari ketergantungan
menjadi relatif bebas. Pada masa ini, remaja mengalami beberapa perubahan yaitu
dalam aspek jasmani, rohani, emosional, sosial dan personal.
Jumlah
penduduk remaja di Indonesia yang mencapai hampir 30% dari total penduduk
merupakan aset bangsa dalam menghadapi bonus demografi yang mungkin didapatkan
oleh bangsa Indonesia pada 1-3 dekade mendatang. Bonus Demografi menurut Mason
(2001) dan John Ross (2004) yang dikutip dari buku 100 Tahun Demografi
Indonesia adalah keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya rasio
ketergantungan sebagai hasil proses penurunan fertilitas jangka panjang. Bonus
demografi akan membawa dampak pada sosial ekonomi, dimana angka ketergantuangan
penduduk akan sangat rendah. Melimpahnya jumlah angakatan kerja akan
menguntungkan dari segi pembangunan sehingga memacu pertumbuhan ekonomi ke
tingkat yang lebih tinggi.
Berdasarkan
hasil Sensus Penduduk BPS Tahun 2010, tercatat penduduk Indonesia berjumlah
237,6 juta jiwa dan 64 juta diantaranya adalah usia remaja. Hampir 30% penduduk
Indonesia adalah usia remaja, suatu periode kritis tetapi strategis untuk
dibina karena remaja dipersiapkan untuk menjadi generasi penerus bangsa. Meskipun
bonus demografi bagaikan pedang bermata dua karena apabila remaja sebagai calon
penduduk usia produktif justru tidak memiliki kemampuan dan keterampilan
(skills) yang tidak memadai maka hanya akan menambah beban tanggungan negara
saja. Hal ini mendorong BKKBN sebagai institusi pemerintah yang bergerak dalam
bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana sejalan dengan amanat UU no 52 tahun
2009 juga ikut menyiapkan strategistrategi untuk membantu program pemerintah.
Melalui program-program kerja, BKKBN mendorong terciptanya keluarga berkualitas
sehingga diharapkan akan menghasilkan generasi yang berkualitas pula terutama bagi
remaja dalam keluarga. Salah satunya yaitu program GenRe.
Menurut
BKKBN (2012) Program GenRe adalah suatu program untuk memfasilitasi terwujudnya
Tegar Remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari resiko Triad
KRR, menunda usia perkawinan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk
mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola
dan suber informasi bagi teman sebayanya. Sedangkan GenRe adalah
remaja/mahasiswa yang memiliki pengetahuan, bersikap dan berperilaku sebagai
remaja/mahasiswa, untuk menyiapkan dan perencanaan yang matang dalam kehidupan
berkeluarga (BKKBN, 2012). Menurut Malthus (dalam Mulyadi, 2003), Program GenRe
merupakan salah satu cara untuk mencegah permasalahan remaja sebagai akibat
ledakan penduduk adalah dengan melakukan kontrol atau pengawasan terhadap
pertumbuhan penduduk, yaitu dengan menunda usia perkawinan dan mengurangi jumlah
anak. Kedua langkah tersebut diharapkan mampu mengendalikan kelahiran yang
merupakan masalah pokok kependudukan .
Berikut
ini merupakan kelompok sasaran program genre yang dikembangkan oleh BKKBN
yaitu:
- Remaja (10-24 tahun) dan belum
menikah
- Mahasiswa/Mahasiswi belum menikah
- Keluarga / Keluarga yang punya
remaja
- Masyarakat yang peduli terhadap
remaja
Program
GenRe BKKBN bagi remaja/mahasiswa dan juga keluarganya diharapkan mampu ikut
andil dalam mempersiapkan remaja menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul dan
mandiri. Mendidik remaja sehat dan berkualitas berarti mempersiapkan masa depan
bangsa yang berkualitas. Beberapa saran yang perlu dipertimbangkan dalam rangka
mempersiapkan dan meningkatkan kualitas SDM generasi remaja saat ini adalah:
·
Mengembalikan fungsi keluarga sehingga
bisa membantu proses perkembangan remaja yang penuh dinamika.
·
Menyediakan wadah atau ajang-ajang yang
memberikan kesempatan untuk remaja mengapresiasikan bakat dan kemampuannya.
·
Memasukkan pembelajaran life skills kedalam
kurikulum sekolah sehingga lulusannya bisa siap pakai. Hal ini ditujukan
sebagai Peningkatan komitmen dan peran serta stakeholder dan mitra kerja dalam
program GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
·
Memaksimalkan Program GenRe di sekolah,
perguruan tinggi dan lingkungan sekitar melaui advokasi dan KIE untuk Meningkatkan
kesadaran dan peran serta pemerintah serta stakeholder dalam membuat kebijakan
yang pro-remaja dalam upaya Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pengelola,
PS, KS dan kaderprogram GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi
remaja.
Upaya
BKKBN dalam Pembinaan Remaja Program GenRe yang telah dikembangkan oleh BKKBN
beberapa tahun terakhir dapat menjadi solusi bagi permasalahan remaja. Program
GenRe juga dapat menjadi wadah penyaluran aspirasi dan kreasi bagi para remaja
sehingga remaja dapat mengembangkan kemampuan Life Skills secara optimal.
Keterampilan ini perlu diajarkan kepada remaja karena dapat membantu remaja
mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan pribadi baik dari pertumbuhan
fisik, mental, emosional dan spiritual. Kegiatan Program GenRe meliputi Promosi
penundaan usia kawin, mengutamakan sekolah dan berkarya, Penyediaan informasi
kesehatan reproduksi seluasluasnya (PIK Remaja/Mahasiswa) sehingga tidak
terjebak Narkoba, HIV/AIDS dan kehamilan yang tidak diinginkan, dan Promosi
merencanakan kehidupan berkeluarga dengan sebaik-baiknya. Dengan program GenRe
berpeluang untuk menjadikan Remaja berkualitas sebagai upaya tercapainya bonus
demografi yang sudah didepan mata.
DAFTAR
PUSTAKA
DP3KB. (2018). Program Genre Dalam Penyiapan Kehidupan
Berkeluarga Bagi Remaja/Mahasiswa. Diakses melalui link http://dp3kb.brebeskab.go.id/wp-content/uploads/2018/04/Materi-Genre.pdf
Ignore. (2017). Program Genre (Generasi Berencana). Diakses
melalui link http://www.i-genre.com/program-genre-generasi-berencana
Mayasari, Sinta. __. Peluang Menuju Bonus Demografi. Diakses
melalui link https://media.neliti.com/media/publications/181646-ID-remaja-genre-peluang-menuju-bonus-demogr.pdf
Utami , Devi Dwi Yana.
(2015). Penyuluhan Program BKKBN Mengenai
Generasi Berencana (GenRe) dan Sikap Remaja. Diakses melalui link file:///C:/Users/user/Downloads/199-528-1-PB.pdf